Pada awalnya, Kesenian Topeng Cirebon dipentaskan di
lingkungan terbuka yang biasanya berbentuk setengah lingkaran, seperti di
halaman rumah, di blandongan (tenda), atau di bale (panggung) dengan
menggunakan obor sebagai penerangan.
Selanjutnya di zaman modern dan teknologi seperti
sekarang ini, tari ini juga dipentaskan di dalam gedung dengan lampu listrik
sebagai tata cahayanya. Mengenai struktur pagelaran akan selalu bergantung pada
kemampuan rombongan, fasilitas, jenis penyajian serta lakon yang akan
dibawakan.
Secara umum, struktur pertunjukan tari ini dibedakan
menjadi dua kategori, sebagai berikut :
- Topeng Alit
Struktur minimalis baik dari segi dalang, peralatan,
kru dan penyajiannya. Kategori ini biasanya melibatkan lima hingga tujuh orang
bersifat multiperan yang berarti babak topeng tidak hanya dibawakan oleh
dalang, namun wiyaganya juga turut membantu.
- Topeng Gede
Seperti namanya, kategori ini memiliki struktur yang
lebih besar dan baku. Bisa dikatakan, struktur Topeng Gede adalah penyempurnaan
dari Topeng Alit.
Dilengkapi dengan tetaluan (musik pengiring) yang
lengkap, memuat lima babak sekaligus, serta dilengkapi dengan lakonan dan
jantuk (nasihat) di akhir pagelaran.
Sementara itu, pagelaran kesenian tari ini juga
memiliki tujuan yang berbeda-beda. Secara garis besar, tujuan penyelenggaraan
suatu Tari Topeng Cirebon telah dibagi menjadi tiga, diantaranya :
- Pagelaran Komunal
Dilaksanakan untuk kepentingan bersama. Keadaan ini
memungkinkan seluruh masyarakat turut berpartisipasi sehingga acara lebih
meriah. Disertai dengan arak-arakan dalang, atraksi seni dan sebagainya dengan
durasi acara lebih dari satu malam.
- Pagelaran Individual
Pertunjukannya lebih difokuskan untuk memeriahkan
hajatan perorangan, seperti pernikahan, khitanan dan lain sebagainya.
- Pagelaran Bebarangan
Ini adalah pertunjukan tari keliling kampung yang
inisiatifnya datang dari sang dalang topeng. Biasanya dalang topeng datang ke
wilayah-wilayah desa yang sudah panen atau wilayah yang lebih ramai (kota). Hal
ini dilakukan karena desa sang dalang belum panen, mengalami kekeringan atau
sedang sepi penduduknya.
Selebihnya, pelaksanaan Tari Topeng Cirebon sangatlah
beragam dan disesuaikan dengan gaya tarian dari masyarakat suatu desa atau
daerah yang memiliki tarian topeng yang khas.
Komentar
Posting Komentar